Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Agen Hayati

BURUNG HANTU x MUSUH ALAMI LAIN DALAM PENGELOLAAN VERTEBRATA HAMA TIKUS

Burung hantu menjadi bahasan yang cukup menarik hingga kini, meskipun mungkin di perkebunan kelapa sawit tak terlalu semenarik jika dibandingkan dengan upaya pengendalian vertebrata hama tikus di lahan pertanaman padi (sawah) dan/atau komoditas lain di areal ladang. Setidaknya sampai dengan webinar yang saya ikuti pada tanggal 19 September 2024 lalu (Gb. A). Di perkebunan sawit, pemanfaatan burung hantu untuk pengendalian alamiah hama tikus sudah sangat stabil dan hampir semua kebun sudah familiar dengan teknik ini. Burung hantu lebih cocok untuk pengendalian alamiah hama tikus karena banyak keunggulan yang dimilikinya jika dibanding dengan musuh alami lain seperti, Elang Tikus (Gb. C), Kucing (Gb. D), Ular (Gb. E), Anjing (F) dll. Lewat tulisan ini saya berusaha mendokumentasikan beberapa statement menarik di dalam webinar itu, yang sekaligus mengingatkan kegiatan studi banding saya ke Ds. Tlogoweru, Kec. Guntur, Kab. Demak, Jawa Tengah 10 tahun yang lalu (Gb. B). Statement yang menur...

Irisan Permasalahan Organisme Pengganggu Tanaman pada Budidaya Tanaman Hutan dan Tanaman Komoditas Lain.

Jenis dan Dinamika Organisme Penggangu Tanaman (OPT) dalam budidaya tanaman kehutanan memiliki irisan dengan permasalahan yang dihadapi dalam budidaya tanaman hortikultura, tanaman pangan, tanaman perkebunan dan tanaman industri semacam tebu. Mari kita ambil contoh, misalkan ulat grayak jenis Spodoptera litura . Selain ditemui pada tanaman hutan, serangga ini banyak juga ditemui pada tanaman kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang, cabai, tembakau, ubi jalar, buncis, bayam dan talas. Ulat penggulung daun, meskipun jenisnya berbeda dengan yang menyerang tanaman pisang ( Erionata trax ), keberadaan ulat semacam itu di tanaman kehutanan, turut menambah panjang daftar irisan permasalahan OPT antara tanaman kehutanan dan tanaman hortikultura. Ulat Penggulung Daun ( Leaf Roller Caterpillar ) pada Tanaman Kehutanan . Berercak daun Xanthomonas, Layu Bakteri Ralstonia, dan Fusarium, merupakan jenis-jenis penyakit yang kerap kali menyebabkan masalah pada pembibitan tanaman kehutana...

Ngangsu Kaweruh (Menimba Ilmu) bab Burung Hantu dari Tanah Para Wali, Demak, JATENG

Kota Demak yang juga dikenal sebagai Kota Para Wali memang menyimpan sisi historis yang teramat mengangumkan. Di sini terdapat peninggalan sejarah berupa Masjid Agung yang diyakini sebagai pusat organisasi dakwah Islam di tanah Jawa oleh para Wali yang berjumlah sembilan (Wali Songo). Salah satu tiangnnya diceritakan dibangun dari tumpukan "tatal" (sisa-sisa potongan kayu) hasil karya Sunan Kalijaga. Selain masjid, di daerah ini ada juga makam Sunan kalijaga dan Makam Raja-raja beserta keluarga Keraton Demak. Namun, kedatangan saya ke Kota Demak bukan untuk alasan itu, melainkan ingin membuktikan cerita tentang kesuksesan petani di sebuah desa di sana dalam pengembangan burung hantu jenis Tyto alba. Katanya, desa ini sudah menjadi kiblat dalam pengendalian tikus dan pelestarian musuh alaminya. Benar saja, sebentar setelah masuk gerbang desa, sepanjang jalan menuju pusat aktifitas desa (pemukiman), deretan sangkar burung hantu sudah nampak di sebelah kiri dan kanan j...

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan s...

Keragaman dan Kelimpahan Spesies Serangga di Kota Damansara-Selangor, Malaysia

Cosmolestes picticeps, Yellow Assasin Bug Predator yang Cantik

Biologi Binatang ini termasuk serangga dari golongan kepik, sering disebut dengan nama Yellow Assassin Bug, mungkin karena warna tubuhnya yang didominanasi dengan warna kuning agak gelap dan sifat membunuh mangsanya. Ciri-ciri fisik (morfologi) binatang ini, selain dominasi warna kuning pada tubuhnya, adalah tungkai yang agak panjang jika dibandingkan dengan serangga hama sejenis (kepik). Jumlah tungkai (kaki) terdiri dari tiga pasang, di setiap persendiaannya terlihat berwarna hitam, begitu juga warna sayap dan caput (kepala). Kepik predator ini sering dijumpai di pertanaman kelapa sawit, terutama yang banyak tumbuh tumbuhan paku, Nephrolepis sp .  Dalam perburuannya, kepik ini menangkap mangsa dengan tungkai depan, lalu menjulurkan alat mulut berupa stilet. Stilet kemudian ditusukkan ke tubuh mangsa untuk mengambil cairan di dalamnya, segera setelah itu, mangsa akan mati (nature2pixel.com ). Klasifikasi   Cosmolestes picticeps menurut situs ZipCodeZoo.com...

Tyto alba, Burung Pemangsa Tikus Paling Efektif

Tyto alba (Barn Owl) Ekologi Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes, karnivor ( pemakan daging) dan merupakan hewan yang aktif pada malam hari ( nokturnal ). Burung hantu jenis Tyto alba merupakan predator tikus yang sangat efektif ( Deptan-RI ) karena sebagian besar mangsanya adalah tikus, sedangkan sebagian kecil lainnya berupa serangga, reptil, ikan dan beberapa burung kecil (Owling 2001 ). Secara umum, burung hantu termasuk burung yang aktif berburu dan seringkali mengikuti alur area perburuan atau kembali ke area yang disukainya dalam perburuan. Burung akan menyambar mangsa dari tempatnya bertengger. Biasanya burung terbang rendah dengan ketinggian sekitar 3 meter dari tanah. Burung hantu merupakan burung yang dapat menerkam mangsa pada kegelapan malam yang miskin cahaya dan berburu pada malam hari, namun, burung ini juga dapat berburu pada saat siang hari ( Owling, 2001 ). Saat ini burung hantu dikembangkan di banyak perkeb...