Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Politik

salus populi suprema lex

Kegundahan hati menuntun tangan saya menuliskan kata demi kata di halaman blog pribadi ini menyangkut konspirasi (saya rasa tidak ada kata yang tepat untuk menyebut adanya kaitan antara hukum yang sedang diuji dan kekuatan politik yang mungkin saja mempengaruhi hukum), terkait konflik tiga elemen penting penegak hukum dalam pemberantasan Korupsi. Beberapa hari yang lalu dunia hukum Indonesia dihebohkan lagi oleh sebuah pengakuan seorang polisi (mantan, karena dia menjadi salah satu tersangka) berpangkat Kombes (komisaris besar) setelah sebelumnya rakyat juga dikejutkan oleh lalu lintas percakapan antara salah satu pengusaha dan beberapa pejabat penting penegakan hukum di negeri ini yang kemudian disinyalir merupakan design terhadap upaya pelemahan institusi pemberantasan korupsi, KPK. Kombes tersebut mengatakan bahwa BAP yang dibuatnya merupakan BAP yang telah "dikondisikan" untuk menjerat Antasari Ashar (Terdakwa, mantan Ketua KPK) dalam kasus pembunuhan Nasrudin Z. Pengak...

PEOPLE POWER

Saya rasa, POLRI sedang dalam masalah besar saat ini. Tidak hanya berkenaan dengan kasus persengketaan antara KPK, POLRI dan Kejaksaan tetapi juga permasalahan komunal. Seperti diketahui bersama dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR-RI, Kapolri menudingkan dalih terjadinya kejahatan yang di lingkungan KPK karena adanya kedekatan antara CH dan seorang tokoh nasional berinisial N. Inisial N ini kemudian diyakini sebagai Nurcholis (Majdid Alm.), Tokoh Nasional asal Jombang Mantan Rektor Universitas Paramadina-Jakarta. Tokoh ini dikenal sebagai sosok yang "bersih" dan getol menyuarakan isu-isu Plurisme, beliau juga pernah mundur dari pencalonan Presiden RI. Dalih POLRI yang menyangkutkan nama dengan inisial N ini telah menuai protes dari pihak keluarga. “ Kapolri menyebut-nyebut dalam kasus ini ada kaitan dengan keluarga berinisial N, kemudian ada tambahan Nadia, ini menjadi jelas maksudnya Nurcholis Madjid, ” kata Yudi Latif, Dewan Pembina Nurcholis Madjid...

Pandangan Politik

Tahapan Pilpres sudah selesai dilakukan, secara pribadi saya berharap Pilpres hanya berlangsung satu putaran saja. Saya bukanya fanatis terhadap SBY atao tidak suka terhadap Mega dan JK atau berpihak pada salah satu pasangan, tetapi saya merasa jenuh jika harus datang lagi ke TPS. Selain itu, saya merasa dipusingkan oleh berbagai macam isu yang berhembus selama musim kampanye. Tidak tau darimana asalnya, mulai isu Agama salah satu istri pasangan, isu menggunakan jilbab juga oleh istri pasangan, DPT bermasalah yang dinilai mencederai hak poltik rakyat dan dianggap sebagai kecurangan pihak berkuasa, praktek ekonomi Neoliberal yang dianggap tidak berpihak kepada "wong cilik" sampai dengan nomor urut yang disangkutpautkan dengan sifat-sifat ke-Tuhan-an!. Sementara itu, pihak yang diserang mengaku sebaliknya. Mengenai isu yang terakhir ini, kemarin sehari sebelum pungutan suara saya sempat ngobrol-ngobrol kecil dengan teman kantor. Singkat cerita, dalam dialog tersebut tersur...