TULISAN ini merupakan hasil interpretasi dan translasi dari sebuah artikel yang berjudul "Impact of artificial light at night on diurnal plant-pollinator interactions" karya ilmiah dari Simone Giavi (Departement of Agroecology and Environment, Agroscope, Zürich, Switzerland), Colin Fontaine ( Centre d’Ecologie et des Sciences de la Conservation, CESCO, Muséum National d’Histoire Naturelle—CNRS—Sorbonne Université, Paris, France) dan Eva Knop ( Departement of Evolutionary Biology and Environmental Sciences, University of Zürich, Zürich, Switzerlan) . Cahaya buatan yang dimaksud di dalam artikel ini tentu saja LAMPU. Secara spesifik yang dimaksud lampu adalah lampu yang digunakan sebagai penerangan jalan (lampu jalan). Lampu-lampu ini adalah yang bisa didapatkan secara komersil (Gambar 2). Diksi yang digunakan tentu saja tepat karena sebagaimana kita ketahui bahwa sumber cahaya alami juga ada, sebut saja misalkan bulan, bintang, komet atau meteo...
media ekspresi perjalanan hidup, pengalaman profesi, dan pemikiran.