Langsung ke konten utama

Ranu Kumbolo

Soe Hok Gie (Alm.), bagi aktivis kampus, pengamat pergerakan mahasiswa, sejarawan dan tentu, para hiker terlebih bagi mereka-mereka yang sudah pernah memuncaki Gunung Semeru, pasti mengenalnya. Suatu saat ketika Soe Hok Gie ngajak teman-temannya naik gunung dia bilang begini: “Ngapain lama-lama tinggal di Jakarta. Mendingan naik gunung. Di gunung kita akan menguji diri dengan hidup sulit, jauh dari fasilitas enak-enak. Biasanya akan ketahuan, seseorang itu egois atau tidak. Juga dengan olahraga mendaki gunung, kita akan dekat dengan rakyat di pedalaman. Jadi selain fisik sehat, pertumbuhan jiwa juga sehat. Makanya yuk kita naik gunung. Ayo ke Semeru, sekali-kali menjadi orang tertinggi di pulau Jawa. Masa cuma Soeharto saja orang tertinggi di pulau Jawa ini,”

Semeru, gunung tertinggi di pulau Jawa (3.676 mdpl). Kawah puncak gunung dinamakan Jonggring Saloko (Wikipedia).  Sebelum sampai ke semeru, kita pasti melewati satu danau yang sangat indah, Yaitu Ranu Kumbolo, sebuah danau terindah diantara danau-danau lain di TNBTS. Saat musim kemarau pada puncaknya, suhu pagi hari di sini bisa berada di bawah nol. Embun yang turun di di atas tenda membeku menjadi butiran-butiran es halus dengan suhu minus tiga (-3)!!!, dan masih turun, itu jam 6 pagi, tidak tau lagi kalo jam 3, pas puncak-puncaknya deradiasi!!?? herrrrggghhh.... pasti lebih dingin.

Ranu kumbolo adalah sebuah danau gunung di kabupaten Lumajang, Jawa Timur.  Letaknya di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, di kaki gunung Semeru dengan luas 14 hektar (Wikipedia). Di sisi sebelah barat terdapat sebuah jalan menanjak menuju Kali Mati dan Puncak Mahameru, yang dikenal dengan nama Tanjakan Cinta. Tanjakan ini memiliki kemiringan sekitar 45 derajat walaopun sekilas terlihat landai, tetapi agak panjang. Ada cerita menarik dengan tanjakan ini, konon, mitosnya, apabila pasangan kekasih berjalan kesana tanpa menoleh ke belakang, niscaya akan berakhir bahagia, atau kalo kita lagi jomblo, lalu bisa melewatinya tanpa menoleh sedikit-pun dan pada saat bersamaan kita menyebutkan nama seseorang yang kita inginkan, niscaya akan terkabul. hehehe... kalo anda percaya, silakan dicoba (tidak ada garansi), tp percaya-lah, godaanya memang tidak mudah, banyak diantara kami yang iseng-iseng mencobanya, ternyata gagal semua.. hahahahaaaa!


Foto ini diambil pagi hari pada tanggal 18 Agustus 2006 setelah upacara di puncak tepat tanggal 17 Agustus 2006.  Danau yang begitu tenang, dengan kondisi udara yang dingin dan view yang Sangat menarik.  Ranu yang berarti danau dan kumbolo berarti berkumpul ini memang pas buat berkumpul, walau sekedar refreshing melepas penat sesaat. Ranu Kumbolo memang salah satu tempat yang dijadikan lokasi nge-camp, berkumpulnya para pendaki untuk beristirahat atau bermalam sebelum melanjutkan pendakian ke puncak gunung Semeru atau Mahameru. Mungkin, karena alasan view yang romantis, syahdu, terdapat banyak tempat yang landai dan sumber air yang melimpah. Maklum, bagi kami para hiker, air adalah barang mahal saat mendaki. Bisa-bisa selama pendakian yang memakan waktu minimal 5 hari, kami tidak ada yang mandi, hehe... gelas dan piring buat makan saja kami cuman menge-lap-nya dengan tisu kering rol. Jijay yaa?! hehe, bagi kami si biasa ajahhh... karena kami sadar dimana kami sedang hidup.

Di sisi sebelah utara terdapat tempat yang sangat luas berupa savana, tempat ini dikenal dengan nama Lapangan Hayak-hayak, pada tanggal 17 Agustus, ratusan hiker akan berbondong-bondong berkumpul di sini untuk mengibarkan bendera Merah Putih memperingati Hari dikumandangkannya Proklamasi Indonesia. Jumlah itu belum termasuk sekitar 500-an lagi yang dapat kuota upacara di puncak Mahameru, kalo Semeru lagi bersahabat.


Indah, yang keindahannya akan lebih pas dinikmati kalo kita langsung ke sana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan serangan l

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM)

Kebutuhan jamur konsumsi semakin hari semakin meningkat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dab tehnologi saat ini, beberapa jamur konsumsi dapat dengan mudah dibudidayakan, antara lain jamur Shitake, jamur Champignon, jamur Merang, Jamur Kupimg dan jamur Tiram. Ini dia jenis-jenis jamur konsumsi: Jamur Kancing ( Agaricus bisporus ) Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing ( Agaricus bisporus ) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom , white mushroom , common mushroom atau cultivated mushroom . Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik

Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)

Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) atau Virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, Marga Begomovirus. Serangan TYLCV pada tanaman tomat dapat menyebabkan daun tanaman menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal. Daun tanaman yang terserang juga akan mengalami klorosis ( yellowing ) dan mengkerut/keriting ( curly ). Gangguan tersebut hanya dapat terjadi pada daun baru yang terbentuk setelah tanaman terinfeksi, sedangkan daun tua tetap dan tidak mengalami penyusutan. Hal ini yang menyebabkan tanaman tampak ganjil karena daun pada bagian bawah tanaman tampak lebih lebat jika dibandingkan daun yang berada pada bagian atas. Tanaman rentan yang terserang pada fase perkembangan generatif dapat menyebabkan tanaman kerdil (stunting), jika serangan berlangsung hingga fase generatif maka buah yang dihasilkan akan berukuran kecil. Penyebaran TYLCV TYLCV tidak menular me