Sore ini penulis menemukan jurnal menarik yang mungkin bisa dipakai buat enterpreuneur khususnya dibidang jamur. Jurnal ini ditulis oleh Institut Pertanian Bogor Jurusan Tehnologi Pangan dan Gizi (www.warintek.ristek.go.id). Jurnal ini berisi tentang bagaimana caranya mengawetkan jamur. Kita tahu hampir semua jamur konsumsi tidak bertahan lama dalam keadaan segar. Sebagai contoh, jamur tiram segar hanya mampu bertahan selama 3 hari didalam lemari es, kalau tanpa lemari es, sehari saja jamur sudah terlihat kering dan menguning. Untuk mengatasi masalah tersebut biasanya para petani jamur mengolahnya menjadi produk olahan, baik dijadikan sayur atau olahan kering.
Didalam jurnal ini, dijelaskan bagaimana caranya mengawetkan jamur agar bisa dijadikan jamur kaleng. Ini dia metode membuat jamur kaleng.
- Jamur dipotong tangkainya, dicuci di air bersih kemudian diblansir dengan cara merendam dalam larutan asam sitrat 0,1 % selama 5 menit dalam suhu 65°C
- Selanjutnya dicuci dengan air matang, tiriskan
- Jamur selanjutnya direndam kembali dalam larutan garam dapur (NaCl) 10% dan sodium bisulfit 0,1% selama 0,5-1 jam
- Hasilnya ditiriskan dan dimasukkan kedalam botol atau gelas jar yang sudah direbus selama 1 jam
- Kemudian tambahkan larutan garam encer dan ditutup rapat. Selanjutnya direbus selama 25-30 menit dan didinginkan.
Selain dikalengkan, ternyata jamur juga dapat dikeringkan. Keuntungannya bahan menjadi awet dengan volume yang kecil, mudah dikemas dan mudah dibawa kemana-mana.
Menurut jurnal ini cara terbaik untuk mengeringkan jamur adalah menggunakan teknik pengeringan beku, yaitu teknik pengeringan yang dilakukan dalam keadaan beku dengan menggunakan alat freeze dryer. Sebelum dikeringkan, jamur direndam dalam larutan asam sitrat 0,5%, suhu 65°C selama 5 menit dilanjutkan dengan perendaman dalam sodium bisulfit 0,15% selama 20-30 menit. Jamur ini bisa disimpan selama beberapa bulan dalam suhu kamar.
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar