Langsung ke konten utama

Neraka Indonesia: Siksaanya Paling Ringan

Cerita ini saya dapatkan dari seorang Super Trainer Indonesia yang buku-bukunya jadi Best Seller, Jamil Az Zaini. Orang ini mengaku pernah menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) selama 2 tahun. Dia keluar dari status 'mapan'-nya tersebut hanya karena diolok sama temennya, akhir-nya akhir dia diceritain sebuah kisah tentang Neraka Indonesia.

Al Kisah, ada satu orang yang punya kesalahan (dosa) dan akan dimasukkan ke dalam neraka, namun, karena dia pernah berbuat satu kebaikan, maka orang ini diberikan keistimewaan. Malaikat menyuruhnya memilih, Neraka mana yang akan dia masuki!!

Mulai-lah dia men-survey semua neraka, tiba kemudian dia di neraka-nya orang Israel dan bertanya-tanya dengan calon 'penduduknya'.
"heh, gimana siksa neraka di sini?"
"berat boz, siksaannya terdiri dari 4 macam. satu jam pertama, kita akan di-duduk-kan pada kursi listrik dan kemudian di setrum.
satu jam yang kedua, kita akan di-duduk-kan diatas kursi yang banyak paku-nya,
satu jam yang ketiga, kita akan diguyur minyak tanah, kemudian dibakar!!
jam-jam sisanya, kita akan dicambuk Malaikat!" jelasnya.

Setelah puas bertanya, dia melanjutkan survey-nya ke neraka-neraka orang Amerika, Inggris, Perancis dan negara-negara lain, lalu dia melihat satu neraka yang antriannya panjang banget. Ini adalah nerakanya orang Indonesia.
"nah! iniii.. antrian yang paling panjang, paling banyak disukai orang, pasti paling ringan siksaannya!!" batinnya bergumam.
"hei Bung, antrian sini panjang banget, boleh tau gag, siksaan neraka sini apa sii koq bisa banyak antrainnya??' tanya-nya dia.
orang yang ditanya tadi menjawab,
"..siksaannya terdiri dari 4 macam bro. satu jam pertama, kita akan di-duduk-kan pada kursi listrik dan kemudian di setrum!
satu jam yang kedua, kita akan di-duduk-kan diatas kursi yang banyak paku-nya,
satu jam yang ketiga, kita akan diguyur minyak tanah, kemudian dibakar!!
jam-jam sisanya, kita akan dicambuk Malaikat!" jelasnya.

"nah, sama aja dong dengan neraka-neraka lain!!"
"eitttzzzz, jangan salah!! ini Neraka Indonesia bro. Jenis siksanya boleh sama, tapi kualitasnyya beda...??!!"
karena penasaran, dia kemudian bertanya, "kenapa bs gitu cuiy?!"
"oke, begini: satu jam pertama, kita di-duduk-kan di atas kursi listrik lalu disetrum. Nah, di sini listriknya pake PLN, jd sering mati, byar-pet! enteng kita"

lalu, jam yg kedua, kita akan di-duduk-kan diatas kursi yang ada paku-nya. Jangan kuatir juga.. Kursi di sini udah jadi rebutan penguasa, pas kita pake, tinggal pakunya aja"

Jam ketiga, kita akan diguyur minyak kemudian dibakar. Tenang aja, di sini minyak langka, kita bisa santai-santai dulu sambil nunggu dapet minyak.

yang terakhir, jam-jam sisanya.. kita akan dicambuk malaikat! hehe.. santai aja men..
Malaikat di sini PNS, kerja-nya santai, kadang masuk-kadang engga, apalagi kalo eloe udah nyiapin amplop..."


begitu-lah critanya.
just kidding...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan s...

Lima Pengeluaran Menakutkan dalam Hidup

Artikel yang sangat bermanfaat ini, saya ambil dari situs AturDuit.com.. silakan dipelajari.. Sesuatu yang menakutkan bukan saja berupa makhluk halus atau menghadapi kawanan pencuri, tetapi mengeluarkan uang untuk pembelian yang salah. Ketika Anda menguras kocek untuk membeli barang yang telah diidamkan rasanya sungguh bahagia. Tetapi, Anda harus berhati-hati dalam menguras kocek, bisa saja itu menjadi pengeluaran paling menakutkan seumur hidup. Beberapa pengeluaran seperti membeli  rumah , investasi, biaya pendidikan bisa saja menjadi mubazir apabila tidak dapat dikelola dengan benar. Terkadang pengeluaran untuk hal-hal tersebut jadi petaka bila Anda salah langkah dan tak berpikir cerdik. Agar tidak salah langkah, kami akan memberikan penjelasan cara menghindari pengeluaran paling menakutkan seumur hidup Anda. 1.Membeli rumah Bagi setiap orang, rumah merupakan salah satu kebutuhan hidup. Membeli rumah tentu harus banyak pertimbangan dan tidak bisa diputuskan dalam waktu sekej...

DOWNY MILDEW (PENYAKIT EMBUN BULU/BUSUK DAUN) PADA TANAMAN LABU-LABUAN

Pendahuluan Downy mildew atau busuk daun (embun bulu) merupakan salah satu penyakit penting tanaman cucurbitaceae. Petani di daerah Kediri dan sekitarnya menyebut penyakit ini dengan sebutan Penyakit Trotol atau Kresek. Bisa dipahami jika petani menyebutnya demikian, karena sebutan tersebut didasarkan pada gejala dan akibatnya terhadap tanaman. Daun tanaman yang terserang oleh penyakit ini akan menunjukkan gejala bercak berwarna kuning agak bersudut, seperti mengikuti alur tulang daun dan dapat menyerang dalam satu daun secara terpisah-pisah. Jika serangan penyakit parah, daun-daun tersebut dapat mengering sehingga daun akan mudah hancur dan mengeluarkan bunyi “renyah” menyerupai suara plastik kresek jika diremas. Meskipun dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada daun, penyakit ini tidak dapat menyerang dan membuat kerusakan buah secara langsung. Penurunan produktifitas buah disebabkan oleh kinerja daun yang terganggu karena kerusakan sel-selnya (nekrosis), dengan demikian per...