"Dulu kita bangkrut dari sayuran, kita tanam strawberry tapi diejek orang. Buat apa nanam yang kayak gitu banyak-banyak, kayak laku aja". Ini adalah kutipan masyarakat sekitar yang mencemooh enterpreneur yang satu ini. Orang lain mungkin akan menyerah kalau sudah diejek seperti ini, langsung bimbang untuk meneruskan atau berhenti, tapi cemoohan tersebut tidak berlaku untuk Bapak Ridwan Soleh, pemilik Pusat Pengembangan Pemasaran Strawberry Ciwidey (P3SC) Anur.
Berkat kerja kerasnya, Ridwan Soleh mampu menepis cemoohan masyarakat sekitar, dan menjadikan Ciwidey menjadi salah satu sentra penghasil strawberry yang besar. Berawal dari tahun 1996 ada pegawai perkebunan teh Ciwidey yang berkebangsaan Jepang menanam strawberry jenis Nyoho (Fragaria nilgerrensis), untuk konsumsi sendiri. Dari sinilah paman, Pak Ridwan beserta saudaranya mengembangkan perkebunan strawberry yabg bermula dari 5 bibit berkembang hingga ribuan bibit.
Tahun 1999 strawberry hasil perkebunan P3SC mulai memasuki pabrik selai, pabrik sirup, pasar-pasar modern, rumah makan serta ke agen-agen besar di luar Jawa. Pasokan P3SC keberbagai tempat tersebut bisa mencapai 40-50 ton setiap bulannya.
Sebagai pelopor pengembangan bibit strawberry di Ciwidey, tentu saja Ridwan beserta saudara-saudaranya memiliki ilmu yang mumpuni. Pengalaman menjadi ilmu yang sangat berharga. Dari hulu ke hilir menjadi prioritasnya. Pak Ridwan dan saudara-saudaranya berbagi tugas untuk lebih mempopulerkan strawberry ini. Pak Ridwan fokus mendistribusikan strawberry ke pulau Jawa maupun luar Jawa. Sementara Lilis Nurandiani kakak perempuannya fokus diolahan strawberry seperti dodol, selai, sirup, yogurt, kerupuk, karamel, dan manisan. Nurdin Soleh kakak laki-lakinya fokus di pembekuan (frozen), sedangkan adiknya Asep Sopian fokus di pengembangan bibit. Mereka berempat inilah yang sukses membawa nama Ciwidey menjadi terkenal sebagai lumbung strawberry.
Ini pesan dari enterpreneur yang satu ini, dalam berkebun harus memperhatikan dari hulu ke hilir. Dengan demikian maka hasilnya akan sangat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tak hanya itu, ilmu yang didapat harus dibagikan kepada yang lainnya sehingga perkembangannya bisnisnya akan semakin cepat. Artikel ini diambil dari majalah Pengusaha Muslim adisi 20.
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagi kita semua yang ingin menjadi enterpreneur yang berhasil.
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagi kita semua yang ingin menjadi enterpreneur yang berhasil.
Komentar
Posting Komentar