Penyakit, Tak Selalu Meyakitkan

Sebelum tulisan ini menjadi lebih panjang, saya ingin mengajukan dua pertanyaan berikut ini kepada anda,

1. “Sakit”, apakah yang ada di dalam pikiran anda saat mendengar kata itu (sakit)?. Tidak enak, merugikan, menakutkan, menyeramkan?, inikah yang sedang anda pikirkan?. Saya percaya, hampir sebagian besar dari kita pasti inilah yang ada di pikiran kita. Penyakit itu sangat merugikan, menakutkan, tidak enak dan perasaan-perasaan lain yang konotasinya negatif. Sangat sedikit yang bisa mengatakan kalau penyakit juga menguntungkan. Memangnya adakah penyakit yang menguntungkan?. Sebentar lagi saya jawab pertanyaan ini, tapi mohon anda baca dahulu pertanyaan point ke-2.
2. Bunga Tulip yang bercorak warna-warni indah, pohon gaharu yang berharga mahal, teh & kopi Jamur Ling Zhi yang enak disruput dan menyehatkan, Krupuk jamur kuping yang crispy, dan kripik tempe yang renyah. Apakah yang sedang anda bayangkan saat anda mendengar kata-kata tersebut?. Enak, menyenangkan,  menguntungkan, merasa lapar? Atau, waahh.. Pohon Gaharu, yang gubalnya dipakai sebagai bahan parfum, kosmetika, obat-obatan, dupa, dan kemenyan yaa..?!. Muncul ide bisnis? atau sebentar setelah anda membaca artikel ini anda akan mengajak saya sharing tentang cara mendapatkan inokulan cendawan agar gubal pohon gaharu menjadi lebih tebal??

Emm.. lalu, apa hubungan kedua pertanyaan itu, dan adakah penyakit yang menguntungkan? Oke, saya jawab dulu pertanyaan ini. Jawabannya: Ya, Ada, di point yang ke-dua. Silakan dibaca sekali lagi, pelan-pelan sambil diresapi. Jika sudah dibaca ulang, apakah sekarang anda sudah menyadarinya/ataukah anda semakin merasa bingung?. Syukur kalau anda bertambah bingung, itu artinya tulisan ini anda baca dengan baik.

Di dalam tulisan ini, saya hanya ingin menyampaikan hikmah di balik keberadaan penyakit yang merugikan, tapi ternyata menguntungkan. Betul, tidak semua penyakit merugikan, beberapa di antaranya justru malah membawa keuntungan bagi manusia. Memang, secara umum penyakit sangat merugikan bagi kita, baik penyakit pada manusia, bagi hewan ternak kita, atau bagi tanaman sawit kita, tapi Tuhan Yang Maha Kuasa sungguh sangat berkuasa terhadap sesuatu hal.

Tahukah anda bunga khas Negeri Kincir Angin? Ya, bunga tulip, banyak orang bilang kalau bunga ini berasal dari Belanda, tetapi menurut sejarahnya, bunga tulip bukanlah tanaman asli Belanda, melainkan berasal dari Turki. Bunga tulip bisa sampai ke daratan Eropa (Belanda) karena peran Duta Besar Kerajaan Belanda di Turki, de Busbecq. Pada tahun 1554 de Busbeqs membawa bunga tulip ke negaranya dan dikembang-biakkan di sana. Hingga akhirnya mulai populer sekitaran abad ke-17.

Bunga Tulip Terinfeksi virus dan Bunga Tulip Warna Tunggal.

Bunga tulip memiliki banyak jenis, tetapi secara general dapat dikatakan bahwa bunga yang bercorak atau memiliki guratan tertentu (langka) dihargai lebih mahal daripada bunga polos. Tahukah anda, bagaimana corak bunga tulip bisa terbentuk? Di dalam situs Wikipedia.com disebutkan bahwa corak pada bunga tulip disebabkan oleh infeksi virus mosaik yang dibawa oleh serangga. Menurut publikasi www.virology.ws, serangga yang menularkan virus ini adalah Aphids, atau kutu daun. Bunga tulip jenis Lilies yang terinfeksi Lily mottle virus menjadikan warna bunga yang semula tunggal menjadi berurai lebih dari satu warna, seperti belang dan coretan.

Sementara itu, di pertanaman hortikultura dan tanaman lain, virus mosaik banyak menyebabkan kerugian secara ekonomi. Cucumber Mosaic Virus (CMV) menyebabkan penyakit yang merugikan pada tanaman mentimun, Tobacco Mosaic Virus (TMV) menyerang tanaman tembakau, dan Tomato Mosaic Virus (ToMV) yang menyerang tanaman tomat.

Tanaman Tembakau yang Terinfeksi Tobacco Mosaic Virus (TMV). Sumber: APSnet.org

Tanaman Tomat yang Terinfeksi Tomato Mosaic Virus (ToMV). Sumber: APSnet.org

Contoh kedua, Pohon Gaharu. Pohon ini bisa dibilang salah satu yang termahal di antara pohon-pohon lainnya, bukan karena kayunya kuat seperti pohon ulin atau jati, bukan juga karena bentuknya artistik, melainkan gubalnya menjadi bahan baku pembuatan dupa, kemenyan, parfum, dan kosmetika. Bahkan, karena begitu masifnya perburuan gubal gaharu, di Amerika Serikat pohon gaharu jenis Aquilaria malaccensis dimasukkan ke dalam Appendix II, yaitu jenis tanaman yang dibatasi perdagangannya. Penetapan ini didasari oleh karena populasi tanaman penghasil gaharu semakin menyusut di alam yang disebabkan para pengusaha gaharu tidak dapat mengidentifikasi secara tepat tanaman yang sudah mengandung gaharu dan siap dipanen, sehingga banyak pohon ditebang.

Dewasa ini, banyak pengusaha membudidayakan pohon gaharu dan memanipulasi proses pembentukan gubal gaharu. Namun, sudah tahukan anda kalau ternyata gubal yang terbentuk itu merupakan proses ketahanan alamiah pohon terhadap infeksi penyakit (pathogen)? Ya, gubal yang berharga mahal itu ternyata adalah hasil dari reaksi (perlawanan alamiah) pohon gaharu terhadap serangan penyakit.

Pada dasarnya, setiap mahkluk hidup, termasuk pohon gaharu (plantae), binatang (animalia) hingga manusia, memiliki ketahanan alamiah terhadap serangan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuhnya. Sebagai contoh, saat kita kemasukan debu kemudian bersin, itulah bentuk perlawanan tubuh kita terhadap serbuan benda asing. Saat tanaman mendeteksi benda asing (mikroba) masuk ke dalam jaringan, sel tanaman secara alami akan mengeluarkan senyawa fitoaleksin untuk pertahanan diri. Senyawa tersebut dapat berupa resin berwarna coklat dan beraroma harum, yang kemudian akan menumpuk di jaringan angkut tanaman, Xylem dan Phloem untuk menahan infeksi meluas ke jaringan lainnya. Tumpukan inilah yang kemudian dikenal dengan nama gubal gaharu.

Beberapa isolat pathogen (penyebab penyakit) yang digunakan sebagai sumber inokulum (penular) dalam kegiatan budidaya pohon gaharu, antara lain yaitu Acremonium sp., Cylindrocarpon sp., Fusarium nivale, Fusarium solani, Fusarium fusariodes, Fusarium roseum, Fusarium lateritium dan Chepalosporium sp. Pathogen-pathogen ini akan diinfeksikan ke dalam jaringan tanaman dengan pelukaan dan injeksi.

Di sisi lain, pathogen sejenis seperti Fusarium solani merupakan penyakit yang sangat merugikan pada tanaman kentang. Sedangkan spesies Fusarium oxysporum merupakan penyakit menakutkan pada tanaman solanacea (cabe, tomat dll.), yang karenanya banyak petani hortikultura mengaplikasikan fungisida seminggu hingga dua kali!

Di pertanaman kelapa sawit, jenis Fusarium oxysporum f.sp. elaeidis menjadi penyakit mematikan yang sangat ditakuti petani/pebisnis kelapa sawit di Afrika, sedangkan di negara kita, jenis ini ditetapkan dengan status OPT Kelas A1, yaitu keberadaannya masih belum ditemukan di Indonesia, dan setiap benih import dari Negara endemic harus melalui skrining ketat dari pihak Badan Karantina Pertanian-Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Apabila di dalam benih import terindikasi/terdeteksi mengandung penyakit ini, maka pihak Badan Karantina akan memusnahkannya atau mengembalikannya kepada importir (dilarang masuk ke Indonesia).

Berikut adalah daftar jenis pathogen Fusarium dan tanaman inangnya berdasarkan database CPC2003,

Contoh yang ketiga, mungkin anda sudah kenal dengan teh jamur ling zhi, kopi jamur ling zhi, kapsul jamur ling zhi, atau produk lain yang menggunakan bahan baku jamur ling zhi seperti contoh produk di dalam gambar berikut.

Produk Jamur Ling Zhi (Ganoderma lucidum); Kapsul, Teh dan Kopi Instan Ganoderma.

Di dalam beberapa artikel yang bisa kita baca di internet, jamur ling zhi atau jamur Basidiomycetes dari jenis Ganoderma lucidum ini disebut-sebut sebagai raja herbal, karena khasiatnya terhadap kesehatan sangat banyak, di antaranya adalah sebagai anti alergi, anti radang, anti nyeri, melawan & mencegah sel-sel kanker, kebugaran tubuh, mencegah stroke, menurunkan kadar lemak, kolesterol, gula darah, dll. Anneahira

Di sisi lain, Ganoderma boninense, sebagaimana telah kita ketahui bersama, merupakan “kanker” mematikan bagi tanaman kelapa sawit. Sama-sama dari marga Ganoderma, tapi G. lucidum termasuk “berhati baik’, sedangkan G. boninense sebaliknya, sehingga kemunculannya sangat diwaspadai. 

Begitulah dunia yang diciptakan dengan kebenaran yang "relative", dikarenakan sangat sedikitnya ilmu manusia.