Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

FUSARIUM TIDAK MERUGIKAN

Fenomena menarik datang (lagi) dari dunia fitopatologi (ilmu penyakit tumbuhan). Penyakit yang bagi sebagian kecil ilmuwan dan sebagian besar masyarakat awan dianggap merugikan, ternyata justru menguntungkan bagi manusia. Sebagai pengantar saja, menurut pengertian yang didefinikan oleh ilmuwan penyakit tumbuhan, Penyakit diartikan sebagai salahnya fungi sel dan jaringan inang yang berasal dari gangguan secara terus-menerus oleh agensia patogenik atau faktor lingkungan dan menyebabkan perkembangan gejala (Agrios, 1996). Terjadinya kesalahan fungsi sel maupun gejala yang muncul tersebut kemudian dianggap merugikan bagi usaha pertanian karena tanaman budidaya tidak berproduksi seperti yang diharapkan ataupun tidak memiliki harga jual tinggi pada tanaman kosmetik. Oleh karena alasan inilah banyak yang menganggap penyakit merugikan bagi kehidupan manusia. Tapi ternyata tidak seluruhnya begitu. Sebagai contoh ringan Bunga Tulip yang bercorak merupakan bunga yang memiliki nilai tawar yang l

Ekologi Thrips, Liriomyza dan Kutu Kebul (B. tabaci)

Bagi kalangan Plant protectionist (Perlindungan Tanaman atau Ahli Hama dan Penyakit Tanaman), pengenalan ekologi binatang herbivora yang hidup disekitar pertanaman (hama) sangatlah berarti. Tanpa pengetahuan tentang ekologi atau tabiat binatang-binatang tersebut, pengendalian ledakan populasi yang berpotensi merugikan hasil pertanaman budidaya mungkin menjadi sia-sia. Sebagai contoh, hama ngengat (imago) aktif pada malam hari untuk meletakkan telur dan fase larvanya sering kali makan juga pada malam hari, sedangkan pada siang hari larva akan bersembunyi di tanah atau bagian-bagian tanaman yang berlipat/tersebunyi. Jika tidak pernah mengetahui tabiat hama ini, orang awam akan merasa bingung dengan kondisi tanaman yang tiba-tiba rusak. Pegendalian dengan bahan kimia yang disemprotkan ke tanaman juga akan percuma karena tidak dapat mengenai sasaran secara langsung. Salah satu contoh manfaat pengetahuan mengenai ekologi hama adalah cara manipulasi lingkungan demi kepentingan pengendali

Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)

Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) atau Virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, Marga Begomovirus. Serangan TYLCV pada tanaman tomat dapat menyebabkan daun tanaman menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal. Daun tanaman yang terserang juga akan mengalami klorosis ( yellowing ) dan mengkerut/keriting ( curly ). Gangguan tersebut hanya dapat terjadi pada daun baru yang terbentuk setelah tanaman terinfeksi, sedangkan daun tua tetap dan tidak mengalami penyusutan. Hal ini yang menyebabkan tanaman tampak ganjil karena daun pada bagian bawah tanaman tampak lebih lebat jika dibandingkan daun yang berada pada bagian atas. Tanaman rentan yang terserang pada fase perkembangan generatif dapat menyebabkan tanaman kerdil (stunting), jika serangan berlangsung hingga fase generatif maka buah yang dihasilkan akan berukuran kecil. Penyebaran TYLCV TYLCV tidak menular me