Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

Pembajakan, Ketidakpedulian atau Kebodohan?

Jangan melulu menganggap bahwa pidahnya staf (resign) ke perusahaan lain adalah pembajakan yang konotasinya adalah kebusukan pihak lain, tapi sebaiknya introspeksi diri. Mempertanyakan kembali apakah 'pembajakan' itu karena ketidakpedulian ataukah kebodohan kita? Jika anda sebagai seorang manajer sebuah perusahaan, mana yang akan menjadi kebijakan anda; Melakukan rekrutmen karyawan baru ( fresh graduated ) yang belum memiliki pengalaman dengan gaji yang sama dengan staf lama ataukah meng'upgrade' gaji dan kesejahteraan staf lama?? Pendapat anda pastilah beragam, maka silakan berpendapat. Menurut saran saya, tindakan yang kedua memiliki lebih banyak untung jika dibandingkan dengan tindakan yang pertama. Seorang pekerja baru, hampir pasti tidak mungkin segera bisa on dengan tanggung jawabnya. Diperlukan waktu untuk bisa memahami deskripsi pekerjaannya secara benar, belum lagi menemukan sejumlah trik atau cara-cara praktis dalam menyiasati segala masalah yang mungkin aka

Menciptakan Budaya dengan Sistem

Sekitar kuartal pertama tahun 2009 yang lalu saya sempat bersitegang dengan teman sekerja saya yang lebih senior dari saya dalam segi usia dan lama dia bekerja. Keributan argumen itu terjadi saat kami sedang mengikuti pelatihan di Bogor. Permasalahan yang saat itu kami perdebatkan adalah tragedi meninggalnya seorang pemain bola akibat tendangan beringas pemain lawan yang diulas oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional. Tendangan itu bersarang di bagian perutnya, entah karena kondisinya sedang tidak fit , faktor kesengajaan ataukah memang karena lagi apes , pemain tadi meninggal setelah menjalani perawatan. Sejurus kemudian, pikiran saya langsung melayang teringat teman main saya sewaktu kami sering main bola di kampung halaman. Teman saya ini memang pandai main bola sekaligus juga pandai bela diri silat, sedikit bumbu sentimen terhadap lawan (yang juga satu kampung) dan trik dalam bermain, kakinya melayang ke bagian rongga perut lawan. Dalam pandangan orang awam, kejadian itu

Kenapa Saya Memilih untuk yang Ketiga?

Lebih dari sekedar kepentingan ekonomi atau masalah duit, tapi juga karena inkompatibilitas (ketidaksesuain) terhadap sistem & judgment subjektif pimpinan yang ternyata berat sebelah. Itu-lah garis besar permasalahan yang saya gunakan sebagai landasan dalam memutuskan kepindahan saya dari perusahaan tempat saya berkarya selama kurang lebih 1,9 tahun ini. "tidak ada kesuksesan yg dimulai dari NOL, sengaja atau tidak banyak faktor yang mendorong kita untuk sukses", ya, itu-lah point penting pertama yang saya tangkap sebagai sebuah kebenaran dari buku 'Outliers' karya Malcom Gladwell. Saya memang belum sukses, tapi sebagian dari kebanyakan orang mengatakan saya sudah sukses. Terserah penilaian mereka, toh sukses memang memiliki parameter yang subjektif. Saya merasa, di perusahaan yang sebentar lagi saya tinggalkan ini, dibutuhkan waktu lebih dari sepuluh tahun untuk bisa 'sukses' menurut parameter yang saya buat. Padahal saya ingin dalam dua tahun ke depan su