Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

ISTILAH-ISTILAH DALAM ENTOMOLOGI

 ISTILAH-istilah ini dikumpulkan dari Buku Karya Gullan dan Cranston (2014), "The Insect: An Outline of Entolomogy, 5th Edition". Buku ini ditulis dalam Bahasa Inggris sebanyak 18 Chapter (Bab), tidak termasuk kata pengantar ( Preface ) dan Taxoboxes . Secara keseluruhan, terhitung mulai dari sampul dengan sampai dengan lembar terakhir, setidaknya setebal 632 halaman.    Menurut Gullan dan Cranston (2014), Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang serangga. Sementara itu, orang-orang yang mempelajari serangga, baik mengamati (meneliti), mengembang-biakkan (memelihara/rearing), mengoleksi, dan membuat percobaan terkait dengan serangga, disebut sebagai Entomolog (menurut Bahasa Indonesia dan  Entomologists- menurut Bahasa Inggris). Berikut ini adalah istilah-istilah tentang entomologi yang tertulis di dalam buku tersebut. Istilah-sitilah yang ditulis, diterjemahkan dan dimaknai dalam Bahasa Indonesia ini dibatasi hanya yang diberi warna hijau (di dalam buku) dan sedapat m

MODIFIKASI BAGIAN-BAGIAN TUBUH PADA SERANGGA-SERANGGA BERUKURAN KECIL

Di dalam keseharian kita, tidak pernah terlepas dari keberadaan serangga. Bahkan di dalam rumah sekalipun, setidaknya semut dan kecoa adalah dua jenis serangga yang dianggap paling mengganggu. Namun demikian, banyak diantara kita tidak mengentahui ternyata selain dua jenis itu masih ada banyak lagi jenis serangga lainnya.  Bahkan, mahkluk hidup paling kuat di dunia ini adalah binatang dari kelompok serangga. Dung beetle, mampu mengangkat beban seberat 1.141 kali dari berat badannya sendiri. Selain menjadi mahkluk terkuat di muka bumi, nampaknya serangga juga akan menjadi pemegang predikat sebagai binatang terkecil di dunia. Decopomorpha echmeptrygis yang memiliki ukuran tubuh hanya 139 mili mikro hingga saat ini menjadi yang paling kecil yang berhasil diidentifikasi oleh ilmuwan. Ukuran tubuh serangga yang relatif kecil ini menunjukkan keajaiban alam dan sekaligus batas bawah bagi binatang. Dengan batasan-batsan itu, apakah serangga membuka peluang menjadi lebih kecil lagi ( miniaturiz

SISTEM PENGENDALIAN HAMA SECARA TERPADU (PHT): SEJARAH PERKEMBANGAN

SEJARAH Perkembangan ssitem pengendalian hama secara terpadu memiliki sejarah yang teramat panjang. Sejarah ini bahkan sebelum manusia mengenal sistem pertanian atau bercocok tanam. Untuk memperjelas ini, maka para ahli membaginya menjadi 4 tahapan, yaitu; Era Pra Pestisida Era Pestisida atau Era Optimisme (1945-1962) Era Pasca Pestisida Era Keraguan (1962-1972) Era PHT (1972- saat ini) ERA PRA-PESTISIDA.  atau sebelum orang mengenal pestisida. Masa ini terjadi pada kehidupan manusia pra-sejarah. Masa ini juga bisa digolongkan menjadi 3 tahapan, yaitu; a) Era manusia masih nelum mnegenal bercocok tanam, kehidupannya masih berpindah-pindah (nomaden) dan berburu. Hama yang dikenal pada masa ini masih terbatas pada kutu-kutan, nyamuk dan sejenisnya. b). Tahap kedua, sekitar 10 ribu tahun lalu, ketika manusia pra-sejarah sudah mengenal sistem bertani dan mulai menyimpan hasil panennya di dalam gudang. Pada saat ini manusia sudah semakin menyadari kehadiran organisme pengganggu dan keperlua