Langsung ke konten utama

Meragukan efektifitas regulasi regristrasi SIM Card Handphone

Sebagimana yang telah banyak diketahui masyarakat, cikal bakal lahirnya regulasi registrasi SIM Card handphone adalah untuk mencegah tindakan kejahatan dengan menggunakan Handphone, baik kegiatan teror, penipuan dan lain sebagainya. Apabila pelanggan hendak mengaktifkan nomor baru, maka akan segera disuguhi form registrasi kartu. Kartu tidak akan dapat digunakan apabila pengguna tidak melakukan registrasi terlebih dulu.

Di dalam form registrasi Online itu, pelanggan diminta mengisi beberapa data mulai nama, alamat, tempat tanggal lahir dan lain-lain. Setelah melengkapi semua data barulah kemudian pelanggan bisa menikmati layanan operator.

Benar bahwa bentuk kejahatan bisa dikurangi, sebut saja dulu sering terdengar banyak orang yang tertipu karena SMS berhadiah, sekarang semakin sepi. Namun demikian, saya melihat kebijakan ini tidak cukup efektif untuk menekan tindak kejahatan dengan pmenggunakan Telepon Seluler (Ponsel). Pada saat melengkapi data tersebut, bisa saja setiap orang mengisikan data yang tidak sesuai dengan identitas diri. Hal ini dimungkinkan karena data yang dikirimkan tersebut hanya bersifat pasif, tidak ada kontrol terhadap kebenaran data yang diisikan.

Kondisi akan berbeda jika setiap operator memiliki data kependudukan yang lengkap, sehingga apabila ada pelanggang yang akan mengaktifkan nomor, maka bisa diverifikasi kebenaran datanya. Jika terdapat pelanggan yang mengisikan data yang tidak sesuai dengan data-data kependudukan maka aktivasi kartu akan tertolak.

Bisa juga, setiap calon pengguna kartu SIM harus mendaftarkan diri dulu sebelum membeli kartu. Petugas tertentu akan mengisikan semua data kepemilikan kartu tersebut. Dengan begitu setiap orang tidak akan dapat dengan mudah memalsukan data.

Mari kita ambil contoh kasus SMS bernada ancaman dalam kasus Pembunuhan Nazruddin Z, Bos PT. Putra Rajawali Banjaran. Secara nalar, apakah mungkin seorang peneror menunjukkan jati dirinya kepada korban? dan, bukankah identitas peneror bisa dilacak jika memang regulasi registrasi kartu efektif?

Kenyataannya, hingga saat ini pengadilan masih saja berputar-putar dengan pernyataan dan keterangan saksi-saksi. Belum ada yang membeber siapakah sebenarnya pemilik kartu yang menebar teror tersebut (terlepas dari kontroversi di pengadilan tentang keberadaan SMS itu).




Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda?
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan serangan l

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM)

Kebutuhan jamur konsumsi semakin hari semakin meningkat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dab tehnologi saat ini, beberapa jamur konsumsi dapat dengan mudah dibudidayakan, antara lain jamur Shitake, jamur Champignon, jamur Merang, Jamur Kupimg dan jamur Tiram. Ini dia jenis-jenis jamur konsumsi: Jamur Kancing ( Agaricus bisporus ) Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing ( Agaricus bisporus ) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom , white mushroom , common mushroom atau cultivated mushroom . Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik

Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)

Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) atau Virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, Marga Begomovirus. Serangan TYLCV pada tanaman tomat dapat menyebabkan daun tanaman menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal. Daun tanaman yang terserang juga akan mengalami klorosis ( yellowing ) dan mengkerut/keriting ( curly ). Gangguan tersebut hanya dapat terjadi pada daun baru yang terbentuk setelah tanaman terinfeksi, sedangkan daun tua tetap dan tidak mengalami penyusutan. Hal ini yang menyebabkan tanaman tampak ganjil karena daun pada bagian bawah tanaman tampak lebih lebat jika dibandingkan daun yang berada pada bagian atas. Tanaman rentan yang terserang pada fase perkembangan generatif dapat menyebabkan tanaman kerdil (stunting), jika serangan berlangsung hingga fase generatif maka buah yang dihasilkan akan berukuran kecil. Penyebaran TYLCV TYLCV tidak menular me