Tomato Spotted Wilt Virus (TSWV), adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan banyak menyerang tanaman dari suku solanaceae pada daerah tropis maupun subtropis, kadang juga dapat menyerang tanaman yang berada pada daerah dengan suhu sedang. Penyakit ini ditularkan oleh enam jenis Thrips, antara lain adalah Thrips tabaci, T. setosus, Frankliniella schultzei, F. occidentalis, F. fusca, dan Schirtothrips dorsalis, namun menurut Shipp eastern flower thrips (Frankliniella tritici), dan Echinothrips juga dapat menjadi vektor penularan penyakit ini. Dari sekian banyak jenis thrips tersebut, F. occidentalis merupakan jenis thrips yang paling utama sebagai vektor dan lebih sulit dikendalikan. Walaupun virus dapat ditularkan oleh dewasa dan larvanya, tetapi hanya larvanya saja yang dapat memperoleh virus dari tanaman inang melalui aktivitas makannya. Gejala virus akan nampak (masa inkubasi) dalam waktu 4 hingga 10 hari setelah investasi (inokulasi virus) oleh thrips. TSWV memiliki kisaran inang yang luas, lebih dari 400 jenis baik tanaman monokotil maupun dikotil.
Penyakit dapat menyerangan tanaman cabe pada semua fase pertumbuhan (Langston). Serangan virus dapat menghamabat pertumbuhan tanaman hingga kerdil (stunting), klorosis pada daun. Daun menjadi menguning hingga kecoklatan dan nekrosis yang menyerupai bentuk cincin. Buah yang terserang juga menunjukkan adanya bercak klorosis, daerah yang berwarna hijau atau merah diliputi oleh halo berwarna kuning, yang kadang-kadang konsentris, bentuk buah juga tidak normal. Intensitas serangan virus ini dapat mencapai 60%.
Tidak hanya menyerang tanaman cabe, gulma, tanaman sayur yang lain (seperti; tomat, terung, kentang, celery dan letucce), tanaman buah-buahan (pepaya dan nanas) dan tanaman ornamental (krisan, marigols, zinnia, dahlia dan gerbera) dapat juga menjadi inang bagi TSWV.
Virus ini tidak stabil di dalam larutan sap tanaman yang diekstrak. Kemampuan bertahan virus ini hanya berlangsung selama dua hingga lima jam pada suhu kamar. Penambahan agen pereduksi seperti sodium sulfite atau sodium thioglycollate dapat menstabilkan virus di dalam ekstrak tanaman.
Pengendalian penyakit:pengendalian penyakit dapat dilakukan secara kimiawi dengan mengendalikan vektornya, yaitu thrips. Selain itu, penggunaan mulsa perak, pembasmian gulma dan penggunaan varietas tahan juga dapat dilakukan untuk menekan perkembangan serangan penyakit ini.
Referensi:
Komentar
Posting Komentar