Langsung ke konten utama

sebuah loyalitas persahabatan dan kekonyolan..!!

Pagi itu adl. hari Jum'at, sma seperti hari-hari sebelumny, saya berangkat ke sekolah dgn mengendarai kendaraan super ekslusif lintas kota dlm provinsi, truk angkutan pasir.


Jarak Sekolah Menengah Atas (SMU/SLTA) saya kurang lebih 16 KM, lbh dri separonya menyusuri jalan di pinggir sungai terpanjang di Pulau Jawa, Kali Brantas. Hampir tdk ada hari tanpa 'nggandol truk' unt brangkat sekolah krn sangat ekonomis, free ga pake bayar!. Bahkan saking panjangnya perjalanan, seragam sekolah saya yg msh basah di jemuran-pun bs kering sesampainya di sekolah.

Saya pny beberapa teman dekat di sekolah, walopun saya kenal hampir smua orang di sekolah krn sekolah kami yg kecil, kelas tiganya hanya terdiri dari satu IPA dan 2 IPS. Beberapa diantara teman2 saya adl. Ari Susanto dan Wisnu Priyono.

Jum'at pagi itu, kendaraan eksklusif saya berhenti skitar 3 kilometer dri sekolah, sdh menjadi kebiasaan para sopir, kalau tdk sarapan ya ganti ban ato isi angin. Begitu-lah nasib para peng'gandol' truk seperti saya. Yg sering karenany saya telat masuk kelas. Bahkan guru BP saya pernah menunjukkan catatan daftar keterlambatan saya itu, dan fantastis! Saya-lah pencetak rekor terpanjang itu!

Mungkin sdh menjadi naluri seorang teman yg sudah bergaul hampir satu tahun. Seakan dia tau kalo di atas bak truk itu ada saya yg terlantar. Temen saya, Ari Susanto tiba-tiba menghentikan motor Honda Astrea-nya. Untuk tahun 1999-2000an, motorny udh termasuk andalan. Dia ini anak Jombang kota, walopun sebenerny rumah dia masih di kampung, Dapur Kejambon namany. Anakny bos, pemilik armada angkutan umum jurusan Jombang-Babat. Walopun karenany dia sering diejek, krn mobilny sdh termasuk butut, tp dia santai-santai saja.

"Eh, kok dewe'an (sendirian-red)?" tanyaku, karena biasany dia boncengan sama Wisnu Priyono. Wisnu ini anak Pegawai Negri, rumahny Jombang jg. "gak ngerti, aku ke rumahny katany sdh berangkat, aku ke halte tempat dia nunggu bus, ga' ada juga. Dicucuk pitik paling? (dipatok ayam kali?)" katany. "hahaha.." itu-lah sebagian canda khas kami.

Kami-pun segera meluncur ke sekolah, meminimalkan 'black list' sbg siswa telatan. Sesampainya di kelas 1.3 (kelas 1 ruangan 3) Wisnu memang bener-bener tdk ada, kami tdk mendapati Wisnu. Bingung-lah Ari, mukany menjadi lebih mirip kaya' Mr. Been, dan tentu, karenany jg saya heran. Pdahal waktu sdh menunjukkan bahwa jam pelajaran ekonomi akan segera dimulai, dan seperti biasanya Ibu guru kami ini mengecek kelengkapan anak-anaknya. Presensi, skaligus dipanggilny satu-satu.

Aoww.. Bingung, Wisnu 'terancam'! pikir teman2 kami yg tergolong dlm gerombolan penghuni bangku pojok belakang ini. Merasa bertanggung jawab dgn keadaan, Ari berinisiatif membuatkan surat sakit untk menyelamatkn Wisnu. Saya kemudian dipercaya menyusun redaksiny. Belum sempat surat dilipat, panggilan abjad sdh dekat dgn huruf 'W'. Surat-pun akhrny melayang ke meja Ibu Guru kami tercinta.

Kami menyadari, betapa bodohny tindakn itu. Dengan msh 'perawannya' kondisi kertas dan tak beramplop, berarti juga akan semakin rawan terhadap kecurigaan.

Dibaca-lah surat itu, dan terjadilah apa yg kami kuatirkan. kemudian berkatalah Ibu kami, "siapa yg bikin surat ini? Maju!" saya-pun bergegas menuju meja Ibu kami itu, sambil terbayang "aduh, masalah lagi". Tapi, blm sempat saya bnyk berargumentasi, Ari mengikuti saya di belakang. "maaf Bu, saya yg minta Heri membuat surat" sambil kemudian dia menceritakn kondisi real-ny dgn sdikit berbohong "tadi Wisnu minta tolong dibuatkn surat krn sakit". Saya rasa mungkin ibu sdh cape dgn kami, untk mengakhirinya, ibu berkata. "Nanti kalian menghadap wali kelas ya! sekarang kembali"

Kami-pun kembali ke bangku masing-masing bersiap-siap menerina pelajaran ekonomi yg tertunda. Belum sempat kami rileks di bangku, kami mendengar pintu kelas diketok. "Assalamua'laikum, maaf bu saya terlambat". Katanya, tanpa dikomando orang sekelas pada ketawa cekikik'an. Yaa.. seseorang yg kami ributkan sejak td itu datang, tak dinyana, seolah dia baru lahir tanpa dosa, tak tau apa-apa, seperti bangkit hidup kembali, dia memang Wisnu Priyono. Tokoh Central dlm kasus ini! Satu kelas yg tadinya hening, sontak menjadi riuh. Ibu yg tadinya jengkel hanya melemparkan senyum manisnya. Mungkin, dlm hatinya berkata "anak2-ku, kalian memang bandel. semoga hanya cukup di sini saja, semoga kalian berguna bagi nusa & bangsa, keluarga, masyarakat dan jg agama" amin..

Kini, kami mendapatkn tambahan teman untuk menghadapi wali kelas kami.

hahaha... sebuah loyalitas persahabatan dan kekonyolan..!!


Pemeran Utama: Wisnu Priyono (menurut kabar angin, sempat vakum setaun sblm akhirny kuliah blajar Ilmu Hukum d Univ. Jember, setelah itu menjadi juru warta di sebuah surat kabar ternama, saat ini dia seorang PNS di KemenKumHAM), Ari Susanto (seorang wiraswastawan sejati, sejak lair dia sdh diajari cara jualan, katanya. Alhamdulillah dan mudah2-an gag jual diri, aminn. Darah enterpreneur itu kini msh mengalir, dan sekarang dia di Balikpapan membesarkan usaha Advertisingny) and herrysoe (seorang yg menyibukkan diri di jalur Swasta dan dengan pengalaman kerja d 3 perusahaan b'beda dia lg merintis usaha Mandiri dgn tujuan Sukses Mulia-MaSMul-dia menyebutny. sekarang dia lg gawe di Perusahaan Agrobisnis Sawit di Jakarta. Menikmati hidup dgn kluyuran tiap bulan ke pelosok tanah air Ibu Pertiwi, INDONESIA!!).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan serangan l

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM)

Kebutuhan jamur konsumsi semakin hari semakin meningkat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dab tehnologi saat ini, beberapa jamur konsumsi dapat dengan mudah dibudidayakan, antara lain jamur Shitake, jamur Champignon, jamur Merang, Jamur Kupimg dan jamur Tiram. Ini dia jenis-jenis jamur konsumsi: Jamur Kancing ( Agaricus bisporus ) Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing ( Agaricus bisporus ) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom , white mushroom , common mushroom atau cultivated mushroom . Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik

Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)

Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) atau Virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, Marga Begomovirus. Serangan TYLCV pada tanaman tomat dapat menyebabkan daun tanaman menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal. Daun tanaman yang terserang juga akan mengalami klorosis ( yellowing ) dan mengkerut/keriting ( curly ). Gangguan tersebut hanya dapat terjadi pada daun baru yang terbentuk setelah tanaman terinfeksi, sedangkan daun tua tetap dan tidak mengalami penyusutan. Hal ini yang menyebabkan tanaman tampak ganjil karena daun pada bagian bawah tanaman tampak lebih lebat jika dibandingkan daun yang berada pada bagian atas. Tanaman rentan yang terserang pada fase perkembangan generatif dapat menyebabkan tanaman kerdil (stunting), jika serangan berlangsung hingga fase generatif maka buah yang dihasilkan akan berukuran kecil. Penyebaran TYLCV TYLCV tidak menular me