Langsung ke konten utama

Tawaran Kemitraan dan Berbagai Macam Olahan Jamur


Hampir setiap motivator ataupun pakar bisnis yang pernah saya datangi seminarnya bilang, gaji kantor anda tak akan pernah bisa membuat anda kaya, tapi bukan berarti karyawan tidak bisa kaya. Tergantung bagaimana manajemen finansial yang bersangkutan. Singkat kata, untuk bisa kaya kita harus memiliki income tambahan. Yaitu dengan mengelola bisnis, atau pekerjaan sampingan yang tentu saja harus halal dan profesional, begitu pula kata seorang penulis dalam sebauh e-book yang saya baca.

Berbagai macam jenis usaha dapat digeluti oleh banyak orang, tetapi harus dipilih salah satu atau beberapa bidang usaha yang compatible terhadap modal, skill, waktu dll. salah satu bidang usaha yang sangat menjanjikan adalah Bertani Jamur Tiram. Usaha jamur, baik Tiram ataupun jenis yang lain memliki banyak sudut (porsi) usaha yang bisa ditekuni. Mulai pembuatan bibit F-O (F-nol) hingga olahan, masing-masing bisa digeluti secara terpisah. Seseorang bisa saja hanya membuat bibit F-O sampai dengan F-2 yang akan ditanam pada media Baglog, bisa juga hanya berjualan baglog, hanya produksi saja, pemasaran hingga bisnis restoran.

Dalam hal ini, penulis mengambil salah satu bidang saja, yaitu PRODUKSI, tapi ke depan akan dikembangkan dari pembuatan bibit F-O. Semua info mengenai Jamur, tawaran kerjasama, diskusi dll. akan diupdate di blog: Jamur'soe' (saat ini blog masih dalam perbaikan). Sementara ini baglog diambil dari supplier kemudian dirawat hingga panen dan dipasarkan ke pedagang. Jika anda tidak memiliki ketrampilan sebagai produsen (walaupun usaha budidaya ini terbilang sangat mudah), maka anda bisa mencoba beberapa sudut usaha lain, masakan jamur misalkan.

Apabila anda memiliki hobby masak-memasak atau ingin membeli hak waralaba, berikut ini saya kutipkan kisah sukses beberapa pengusaha jamur beserta jenis olahan makan berkadar protein tinggi ini dari Kontan

Jamur Crispy Anto Sastrowidjojo, pemilik CV Haweka Media Utama di Bandung, mulai membuka usaha camilan jamur dengan merk Jamur Crispy sejak 2006 silam. Lantaran makin banyak permintaan kerjasama, ia pun mulai menawarkan kemitraan Jamur Crispy.

Penjelasan Anto kepada KONTAN pada awal 2010 lalu, dia baru memiliki dua cabang milik sendiri dan 200 mitra di berbagai kota di Indonesia.

Anto menawarkan dua paket kemitraan. Yakni, Paket Gerobak senilai Rp 8,8 juta dan Paket Kios seharga Rp 15,5 juta. Dalam setiap paketnya, mitra akan mendapatkan booth dan berbagai peralatan masak, pelatihan karyawan serta konsultasi usaha.

Perbedaan antara kedua paket kemitraan tersebut terletak pada kelengkapan peralatan masak. Pada Paket Kios, mitra akan mendapat meja dan kursi untuk konsumen karena konsepnya bisa makan di tempat dengan tambahan menu nasi.

Anto tak mengutip biaya royalti, hanya saja mitra harus membeli bahan baku dari dia. Untuk mitra di Bandung, Anto akan memasok jamur, bumbu, tepung, dan kemasan. Sementara, mitra di luar Bandung bisa membeli jamur di daerahnya masing-masing.

Kini Anto menambah dua paket lagi, yakni Paket Hemat dan Paket Resto. Paket Hemat ini dengan nilai investasi Rp 5,7 juta. Perbedaan dengan paket lainnya, Paket Hemat menggunakan gerobak yang lebih kecil yang terbuat dari aluminium dan triplek.

Dengan paket murah ini, Anto pun berhasil menarik 100 mitra baru. "Dulu, mereka ingin bergabung, tapi modalnya tidak cukup," ujarnya.

Adapun untuk Paket Resto, Anto meminta mitra menyediakan investasi sebesar Rp 39 juta. "Paket terbaru ini akan kami tawarkan di pameran pada November nanti," tegasnya. Ia sendiri telah membuka dua restoran jamur ini di Bandung dengan nama King of Mushroom.

Menurut Anto, resep untuk mengembangkan kemitraan adalah inovasi terus-menerus pada produk. Tahun ini, ia sudah menyiapkan 100 menu baru. Ia juga berharap, mitra mengikuti aturan dan prosedur yang ditetapkan pusat supaya bisa bertahan. "Saya berani garansi, asal ikut prosedur pasti akan bertahan," tegasnya.

Meski begitu, Anto tetap mengingatkan mitra untuk memilih lokasi yang tepat. Menurutnya, lokasi penjualan Jamur Crispy yang tepat adalah di tempat ramai, seperti mal, pelataran mini market, sekolah, dan kampus.

Untuk menentukan lokasi terbaik, Anto memberi nilai atas lokasi yang diajukan si mitra dengan skala lima (lokasi terburuk) hingga sembilan (lokasi strategis). Terbukti para mitra yang bisa memperoleh omzet sekitar Rp 300.000-Rp 400.000 per hari adalah mitra yang membuka lokasi di daerah yang strategis.

• Jamur Kriuk Produk jamur Kriuk diluncurkan Fatoni melalui CV Manggala Karya Abadi, pada 2009 lalu. Variasi menunya antara lain barbeque, balado, dan keju.

Toni menggunakan jamur tiram putih yang digoreng dalam balutan tepung terigu. Sehingga, menghasilkan jamur yang crispy alias kering dan rasanya pun seperti ayam goreng.

Dibandingkan dengan saat diliput KONTAN pada akhir 2010, pertumbuhan mitra Jamur Kriuk cukup pesat. Kalau pada saat itu hanya punya 120 mitra, kini berkembang menjadi 200 mitra. Makin banyaknya mitra yang bergabung karena Toni rajin membuat perubahan dan perbaikan.

Sebelumnya, Toni hanya menyediakan dua tipe investasi, khusus Jawa Tengah sebesar Rp 5,75 juta, sedangkan di luar Jawa Tengah senilai Rp 6,475 juta. Saat ini, khusus paket luar Jawa Tengah dikenakan biaya Rp 7 juta. "Ini menyesuaikan dengan kenaikan beberapa harga peralatan," tegasnya.

Selain itu, ada inovasi produk pasta jakri atau pasta plus jamur kriuk untuk meningkatkan nilai jamur di mata publik. "Kalau dulu kan jamur masih dianggap sebelah mata," tambahnya. Produk ini resmi ditawarkan mulai 16 Juli 2011.

• Jamur Crunchy

Jamur Crunchy didirikan oleh Satrio Hartono pada 2008 di Surabaya. Produk Jamur Crunchy berupa jamur tiram yang digoreng garing dan terasa renyah.

Pada awal 2010, Satrio hanya memiliki lima booth penjualan dan 30 mitra yang tersebar di Sidoarjo, Malang, Surabaya, dan Jakarta.

Dengan investasi Rp 7 juta, mitra akan mendapat perlengkapan penjualan termasuk booth, peralatan memasak, branding, dan bahan baku sebanyak 150 pak.

Satrio mengaku tidak mengutip biaya kemitraan, royalti, maupun biaya promosi. Jadi, selain dana investasi, mitra hanya perlu menyediakan tempat strategis untuk berjualan, yakni ramai dengan akses yang mudah.

Mitra juga tak harus membeli jamur dan tepung darinya. Namun, Satrio siap memasok jamur mentah jika mitra mengalami kesulitan pasokan dengan harga relatif lebih murah dari harga pasar.

Satrio hanya mengharuskan mitra membeli bumbu darinya dengan harga Rp 14.000 per bungkus. Ini untuk menyamakan dan menjaga kualitas rasa jamur Crunchy.

Sayangnya, sejak 2010 itu, mitra Jamur Crunchy hanya bertambah 10 atau menjadi 40 mitra. Menurut Satrio, lambatnya pertumbuhan itu lantaran kurangnya inovasi produk. "Karena itu kami sedang mempersiapkan inovasi baru," ujarnya. (Ragil Nugroho, Fahriyadi/Kontan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan serangan l

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM)

Kebutuhan jamur konsumsi semakin hari semakin meningkat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dab tehnologi saat ini, beberapa jamur konsumsi dapat dengan mudah dibudidayakan, antara lain jamur Shitake, jamur Champignon, jamur Merang, Jamur Kupimg dan jamur Tiram. Ini dia jenis-jenis jamur konsumsi: Jamur Kancing ( Agaricus bisporus ) Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing ( Agaricus bisporus ) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom , white mushroom , common mushroom atau cultivated mushroom . Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik

Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)

Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) atau Virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, Marga Begomovirus. Serangan TYLCV pada tanaman tomat dapat menyebabkan daun tanaman menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal. Daun tanaman yang terserang juga akan mengalami klorosis ( yellowing ) dan mengkerut/keriting ( curly ). Gangguan tersebut hanya dapat terjadi pada daun baru yang terbentuk setelah tanaman terinfeksi, sedangkan daun tua tetap dan tidak mengalami penyusutan. Hal ini yang menyebabkan tanaman tampak ganjil karena daun pada bagian bawah tanaman tampak lebih lebat jika dibandingkan daun yang berada pada bagian atas. Tanaman rentan yang terserang pada fase perkembangan generatif dapat menyebabkan tanaman kerdil (stunting), jika serangan berlangsung hingga fase generatif maka buah yang dihasilkan akan berukuran kecil. Penyebaran TYLCV TYLCV tidak menular me