Langsung ke konten utama

Gimana sich pemasaran jamur tiram???

Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas dan permintaan pasar yang selalu tinggi sehingga memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil produksi jamur tiram.

Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.

Banyak email, telpon, sms yang menanyakan kepada kami, bagaimana sih cara memasarkan jamur tiram yang baik dan efektif..? Apakah bisnis jamur tiram ini masih cukup prospektif untuk dijalankan..?
Ada lagi yang bertanya, apakah kami punya supplier jamur tiram yang menerima hasil panen jamur dengan jumlah besar..? Misalkan 100kg per hari..? (Fithrawan, 2011). Sama seperti penulis, ketika memulai budidaya jamur tiram, hal yang pertama menjadi pertimbangan adalah pasar. Susah atau tidak untuk memasarkan jamur tiram ini. Tetapi ketika dijalani, akhirnya pasar bisa ditemukan.

Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab dengan jawaban, Yaa. Kalau memasarkan jamur tiram itu jangan terlalu dipikir sulit.. tapi juga jangan dipikir gampang.. Tapi dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian masyarakat dan juga meningkatnya konsumsi jamur, InsyaALLAH bisnis jamur tiram ini masih akan semakin prospektif..
Jamur itu harus dianggap sebagai sayuran biasa. Jadi orang beli jamur sama saja dengan beli sayur, jangan dianggap mahal.
Jadi untuk memasarkan jamur tiram putih, kita memang harus melihat potensi daya serap yang ada di masyarakat sekitar kita.

Sebelumnya paling sederhananya kita harus survey ke pasar setempat apakah sudah ada pemasaran jamur tiram, seberapa besar kebutuhannya, dan bagaimana sistemnya. Setelah pasar, kita juga perlu membidik beberapa segmen yang lainnya seperti, warung, rumah makan, outlet-outlet jajanan (seperti jamur goreng, tahu goreng), supermarket, catering, dan sebagainya.

Bahkan sekarang, tempat jualan nasi goreng, capjay, chinese food, untuk membuat capjay sudah diberi jamur tiram. Dalam survey kami, satu outlet saja membutuhkan 2-3kg per harinya..
Jadi coba dipilah lagi dan diperhatikan potensi penjualan jamur tiram tadi:
  • Pasar tradisional
  • Warung
  • Rumah makan
  • outlet jamur crispi, tahu crispi, singkong goreng keju plus jamur
  • Outlet martabak
  • Usaha catering
  • Outlet nasi goreng
  • Supermarket
So, kesimpulannya potensi penjualannya banyak sekali khan? Kita tinggal membagi segmennya saja dan fokus pada penjualan ke bagian mana. Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu, karena semakin ditunda rencana yang sudah ada pasti akan hilang. Mulailah ketika keinginan itu ada.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan serangan l

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM)

Kebutuhan jamur konsumsi semakin hari semakin meningkat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dab tehnologi saat ini, beberapa jamur konsumsi dapat dengan mudah dibudidayakan, antara lain jamur Shitake, jamur Champignon, jamur Merang, Jamur Kupimg dan jamur Tiram. Ini dia jenis-jenis jamur konsumsi: Jamur Kancing ( Agaricus bisporus ) Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing ( Agaricus bisporus ) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom , white mushroom , common mushroom atau cultivated mushroom . Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik

Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)

Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) atau Virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, Marga Begomovirus. Serangan TYLCV pada tanaman tomat dapat menyebabkan daun tanaman menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal. Daun tanaman yang terserang juga akan mengalami klorosis ( yellowing ) dan mengkerut/keriting ( curly ). Gangguan tersebut hanya dapat terjadi pada daun baru yang terbentuk setelah tanaman terinfeksi, sedangkan daun tua tetap dan tidak mengalami penyusutan. Hal ini yang menyebabkan tanaman tampak ganjil karena daun pada bagian bawah tanaman tampak lebih lebat jika dibandingkan daun yang berada pada bagian atas. Tanaman rentan yang terserang pada fase perkembangan generatif dapat menyebabkan tanaman kerdil (stunting), jika serangan berlangsung hingga fase generatif maka buah yang dihasilkan akan berukuran kecil. Penyebaran TYLCV TYLCV tidak menular me