Langsung ke konten utama

Pengendalian OPT pada Jamur Kuping

Hama merupakan hewan penganggu yang dapat merusak jamur atau media tumbuh jamur. Keberadaan hama dapat merugikan petani jamur. Selain produksi jamur menurun, kualitas yang dihasilkannya pun kurang baik sehingga dapat menurunkan harga jual.

Beberapa hama yang menganggu jamur kuping yaitu:
1. Cacing (Nematoda)
Cacing dapat hidup di media tanam dengan sterilisasi yang kurang sempurna dan sanitasi baglog yang buruk. Cacing bereproduksi dan tumbuh sangat cepat sehingga mudah merusak media dan miselium jamur yang tumbuh.
Ada 2 jenis cacing yang sering menyerang jamur kuping, yaitu Saprophagous nematodes dan Mycophagous nematodes. Proses sterilisasi yang sempurna dapat mematikan cacing dan telurnya. Pengendaliannya dilakukan secara manual ketika terlihat gejala serangan cacing.

2. Tikus
Tikus merupakan hewan pengerat yang memiliki kemampuan beradaptasi tinggi, sehingga sulit dikendalikan. Kumbung atau ruang penumbuhan yang tidak tertutup sempurna sangat memungkinkan tikus masuk kedalamnya. Hama ini dapat ditanggulangi dengan cara menangkap dan menutup lubang tempat masuk dan melakukan sanitasi yang baik.

3. Rayap
Media tanam jamur yang sebagian besar serbuk kayu membuat rayap betah tinggal dan memakan serbuk kayu tersebut. Serangga ini biasa hidup berkoloni sehingga pengendaliannya sangat sulit dilakukan. Selain dengan proses sterilisasi yang sempurna, pemilihan material kumbung yang bebas rayap juga harus diperhatikan.
Pengendalian yang lain bisa menggunakan air panas, oli serta terakhir insektisida khusus rayap seperti Cypermetrin, Fenvarelate, atau Chlooropyrifos.

4. Lalat
Lalat menjadi hama penganggu akibat meletakkan telur dibagian tubuh buah maupun media. Ketika menetas, larva lalat akan merusak miselium dan jamur dewasa. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan jamur kuping terganggu. Lakukan sanitasi kumbung yang baik.

5. Tungau
Ada berbagai spesies tungau yang dapat menyerang jamur kuping. Biasanya tungau memakan miselium, pinhead, atau tubuh buah jamur.

Berikut beberapa penyebab banyaknya jamur yang terserang hama dan penyakit:
  1. Letak kumbung berdekatan dengan sumber hama dan penyakit
  2. Baglog yang sudah terkontaminasi dan terserang hama tidak dipisahkan dari baglog yang sehat
  3. Perawatan baglog yang tidak sempurna
  4. Ruang inkubasi dan penumbuhan digabung
  5. Hama mudah masuk kedalam kumbung

Ini dia pengendalian hama dan penyakit pada jamur kuping. Mudah2an bisa membantu.
1. Sterilisasi dan sanitasi media secara baik dan rutin
Sterilisasi yang sempurna mematikan semua jenis organisme yang semula berada pada bahan baku yang digunakan.

2. Lakukan pengendalian secara manual
Mengambil dan mematikan OPT merupakan cara yang dinilai paling aman dan efektif untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit yang relatif rendah. Karena itu, pengamatan pada jamur dan media tumbuh penting dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjadi kontaminasi.

3. Menyemprotkan ramuan tradisional
Ramuan tradisional dibuat dari campuran kencur dan bawang merah dengan komposisi 250 gram bawang merah dan 500 gram kencur. Kedua bahan tersebut dihaluskan dan disaring menggunakan kain kasa. Larutan hasil saringan dicairkan dengan air sebanyak 10-15 liter.

4. Pengendalian secara kimia merupakan jalan terakhir
Penggunaan bahan kimia dikhawatirkan dapat diserap oleh jamur dan kurang baik untuk dikonsumsi. Karena itu, bahan kimia hanya digunakan jika penggendalian secara manual dan alami sudah tidak dapat dilakukan serta serangan sudah merugikan secara ekonomis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan serangan l

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM)

Kebutuhan jamur konsumsi semakin hari semakin meningkat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dab tehnologi saat ini, beberapa jamur konsumsi dapat dengan mudah dibudidayakan, antara lain jamur Shitake, jamur Champignon, jamur Merang, Jamur Kupimg dan jamur Tiram. Ini dia jenis-jenis jamur konsumsi: Jamur Kancing ( Agaricus bisporus ) Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing ( Agaricus bisporus ) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom , white mushroom , common mushroom atau cultivated mushroom . Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik

Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)

Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) atau Virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, Marga Begomovirus. Serangan TYLCV pada tanaman tomat dapat menyebabkan daun tanaman menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal. Daun tanaman yang terserang juga akan mengalami klorosis ( yellowing ) dan mengkerut/keriting ( curly ). Gangguan tersebut hanya dapat terjadi pada daun baru yang terbentuk setelah tanaman terinfeksi, sedangkan daun tua tetap dan tidak mengalami penyusutan. Hal ini yang menyebabkan tanaman tampak ganjil karena daun pada bagian bawah tanaman tampak lebih lebat jika dibandingkan daun yang berada pada bagian atas. Tanaman rentan yang terserang pada fase perkembangan generatif dapat menyebabkan tanaman kerdil (stunting), jika serangan berlangsung hingga fase generatif maka buah yang dihasilkan akan berukuran kecil. Penyebaran TYLCV TYLCV tidak menular me