
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Karakteristik
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Syarat pertumbuhan
Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung sellulose yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik.
Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembaban 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.
Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur. Ini yang perlu diperhatikan, banyak teman-teman saya yang bertanya, apa mungkin membudidayakan tiram ini di daerah yang kondisi lingkungannya bersuhu hangat. Tidak ada yang tidak bisa selama keinginan itu ada. Selalu pupuk keinginan itu, lalu percayalah bahwa syarat-syarat pertumbuhan diatas bisa diatasi dengan memanipulasi lingkungan sekitar. Sebagai contoh, penulis mengembangkan jamur tiram ini di daerah Palembang, daerah yang bersuhu hangat, suhu siang bisa mencapai 33 OC. Syarat-syarat pertumbuhan diatas bisa diatasi, pertumbuhan jamur tiram dalam kondisi yang baik, besar, dan kontuinitas panen yang stabil (Wikipedia).
Kandungan Gizi Jamur Tiram
Sudah turun-temurun masyarakat Jepang dan Cina melengkapi menu dengan jamur. Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga tinggi nilai gizinya. Orang Yunani kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat. Hasilnya mereka lebih kuat, berani dan perkasa. Firaun, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, penghobi berat makan jamur. Saking istimewanya, raja itu menyebut jamur sebagai makanan para dewa. Lihat saja, Raja Firaun hobi berat dengan jamur, jadi kenapa kita tidak, malah takut makan jamur, padahal kandungan gizinya sangat banyak, bisa buat diet juga lho!!!
Saat ini beberapa jamur digunakan sebagai obat untuk melawan kolesterol, kanker, dan AIDS. Senyawa aktif jamur yang terkandung dikabarkan dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membunuh serangga dan nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti berhasil menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, dan khususnya adalah Beta - D - Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P. eryngii) disebut Plovastin yang dipasaran sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin, secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia (Itzkovich, 2001).
Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang “Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect”. Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.
Kandungan Jamur Tiram
Para peneliti dari Ujagar Group (India) menyampaikan, bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan: 100 persen sayuran dan bersih, mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori, bagus untuk liver, pasien diabetes dan menurunkan berat badan, berserat tinggi membantu pencernaan, antiviral dan antikanker, mudah memasaknya, mudah dicerna serta jamur tiram merupakan jamur yang paling enak rasanya dibanding jamur pangan lainnya.
Komentar
Posting Komentar