Langsung ke konten utama

TIPE-TIPE LARVA SERANGGA

Telah banyak diketahui bahwa serangga memiliki keaneka-ragaman jenis dan jumlah yang berlimpah. Diyakini, hingga saat ini junlah serangga yang berhasil teridentfikasi masih sekitar 1 juta dari 5,5 juta spesies. Sementara itu, dari segi kepadatan, populasi serangga hingga sat ini ada sebanyak 10 Quitillion atau 10 pangkat 19. Dari sejuta itu, serangga-serangga yang berperan sebagai penggangu tanaman (hama), perusak pasca panen, vektor penyakit dan hama urban, hanya sekitar 3 ribu spesies saja. (Dr Tjandara, dalam Seminar Perhimpunan Entomologi Kesehatan Indonesia, November 2020). Tak hanya itu, serangga juga memiliki variasi bentuk tubuh yang bermacam-macam. Di dalam postingan kali ini, saya akan paparkan bentuk-bentuk tubuh larva serangga. Menurut NC STATE Agriculture and Life Science  dan Thought.co setidaknya ada 5 tipe larva.

Artikel ini disusun untuk berbagi dan sebagai catatan penulis yang saat ini sedang belajar mengenai entomologi di Institut Pertanian Bogor (IPB University). Oleh karenanya, meskipun menurut 2 sumber di atas disebutkan hanya ada 5 tipe, saya menambahkannya hingga menjadi 6 tipe berdasarkan pengetahuan yang didapatkan selama menjalani kuliah. Saya berharap tulisan ini berguna bagi siapa saja yang akan dan sedang belajar entomologi, atau yang membutuhkan referensi berbahasa Indonesia.

Berikut ini tipe-tipe bentuk larva tersebut;

1. Tipe Larva ELATERIFORM


2. Tipe Larva PLATIFORM


3. Tipe Larva SCARABAEIFORM


4. Tipe Larva CAMPODEIFORM


5. Tipe Larva VERMIFORM


6. Tipe Larva ERUCIFORM


terima kasih
semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumbang Tanduk, Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae): Hama Utama Tanaman Kelapa Sawit

Aktifitas makan (serangan) kumbang tanduk dapat sangat merusak tanaman baik tanaman muda maupun tanaman yang sudah produktif, serangga ini juga dapat menyerang kelapa santan ( Cocos nucifera ) maupun kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Serangga menyerang semua bagian tanaman yang nampak/berada di atas permukaan tanah, baik batang, pelepah, maupun pucuk (titik tumbuh). Aktifitas makan tersebut menimbulkan lubang gerekan pada batang, pelepah dan daun yang membentuk menyerupai huruf "V" atau seperti kipas. Gejala serangan kumbang tanduk pada tanaman sawit muda (TBM) dan tanaman kelapa santan ( C. nucifera ) Kumbang tanduk yang dominan ditemukan pada tanaman kelapa sawit adalah jenis  Oryctes rhinoceros.  Jenis ini   memang telah lama diketahui peranannya sebagai serangga pengganggu yang dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit, terutama tanaman muda (TBM). Pembukaan lahan tanpa pembakaran ( zero   burning ) disinyalir dapat meningkatkan kemungkinan serangan l

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM)

Kebutuhan jamur konsumsi semakin hari semakin meningkat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dab tehnologi saat ini, beberapa jamur konsumsi dapat dengan mudah dibudidayakan, antara lain jamur Shitake, jamur Champignon, jamur Merang, Jamur Kupimg dan jamur Tiram. Ini dia jenis-jenis jamur konsumsi: Jamur Kancing ( Agaricus bisporus ) Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing ( Agaricus bisporus ) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom , white mushroom , common mushroom atau cultivated mushroom . Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik

Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)

Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) atau Virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, Marga Begomovirus. Serangan TYLCV pada tanaman tomat dapat menyebabkan daun tanaman menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal. Daun tanaman yang terserang juga akan mengalami klorosis ( yellowing ) dan mengkerut/keriting ( curly ). Gangguan tersebut hanya dapat terjadi pada daun baru yang terbentuk setelah tanaman terinfeksi, sedangkan daun tua tetap dan tidak mengalami penyusutan. Hal ini yang menyebabkan tanaman tampak ganjil karena daun pada bagian bawah tanaman tampak lebih lebat jika dibandingkan daun yang berada pada bagian atas. Tanaman rentan yang terserang pada fase perkembangan generatif dapat menyebabkan tanaman kerdil (stunting), jika serangan berlangsung hingga fase generatif maka buah yang dihasilkan akan berukuran kecil. Penyebaran TYLCV TYLCV tidak menular me