Langsung ke konten utama

Postingan

KOLEKSI DAN PENGAWETAN SERANGGA

PENDAHULUAN Serangga adalah kelompok binatang/hewan (animalia) yang memiliki ciri-ciri antara lain; kerangka luar yang keras (disebut exoskeleton), tubuh yang tersegmentasi, memiliki tiga pasang kaki (tungkai) dan memiliki 2 pasang sayap. Serangga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, beberapa spesies serangga dapat menjadi hama bagi tanaman atau hewan lainnya. Oleh karena itu, seringkali dilakukan pengendalian hama untuk mengurangi dampak negatifnya. Salah satu cara untuk menjaga kualitas serangga yang dimanfaatkan adalah dengan melakukan pengawetan. Penelitian mengenai pengawetan serangga menjadi hal yang penting karena keberadaannya yang seringkali menjadi bagian penting dalam berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, agribisnis, dan konservasi. TIPE-TIPE Pengawetan Serangga Pengawetan serangga dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah sebagai berikut; Pengawetan kering Pengawetan dengan alkohol Pengawetan dengan alkohol Pengawetan kering...

PENGARUH CAHAYA BUATAN PADA MALAM HARI TERHADAP INTERAKSI SERANGGA PENYERBUK DIURNAL DAN TUMBUHAN

TULISAN ini merupakan hasil interpretasi dan translasi dari sebuah artikel yang berjudul "Impact of artificial light at night on diurnal  plant-pollinator interactions"  karya ilmiah dari  Simone Giavi (Departement of Agroecology and Environment, Agroscope, Zürich, Switzerland),  Colin Fontaine ( Centre d’Ecologie et des Sciences de la Conservation, CESCO, Muséum  National d’Histoire Naturelle—CNRS—Sorbonne Université, Paris, France)  dan Eva Knop ( Departement of Evolutionary Biology and Environmental Sciences, University of  Zürich, Zürich, Switzerlan) . Cahaya buatan yang dimaksud di dalam artikel ini tentu saja LAMPU. Secara spesifik yang dimaksud lampu adalah lampu yang digunakan sebagai penerangan jalan (lampu jalan). Lampu-lampu ini adalah yang bisa didapatkan secara komersil (Gambar 2). Diksi yang digunakan tentu saja tepat karena sebagaimana kita ketahui bahwa sumber cahaya alami juga ada, sebut saja misalkan bulan, bintang, komet atau meteo...

DAPATKAH MANUSIA BELAJAR DARI SERANGGA SOSIAL?: Batas-batasan Pembahasan (Bagian-1)

TULISAN ini diterjemahkan dan dan interpretasikan dari essay yang ditulis oleh Ratnieks FLW. dengan judul " Can Human learn from insect societies (2006). LEARN from Insect Societies? Di dalam essay ini penulis membuat batasan-batasan tentang apakah manusia bisa belajar dari serangga sosial.  1. Penulis menegaskan bahwa, tidak mempercayai bahwa kehidupan manusia akan serta-merta menjadi lebih baik jika meniru secara langsung ( copy-paste ) perilaku serangga-serangga sosial seperti  rayap, semut, tawon atau bahkan lebah. Sistem sosial serangga dan manusia jelas sangat berbeda dan kecil kemungkinan kita dapat memperoleh manfaat dari hasil copy-paste  secara langsung, meskipun  serangga sosial terkenal sangat totaliter, TETAPI tidak setara karena ada sistem KASTA. Misal, Kasta Pekerja atau Prajurit tidak memiliki kesempatan memiliki keturunan ber'reproduksi' ("diskriminasi kasta").  2. Pada kehidupan sosial manusia, TIDAK BOLEH ada sistem kasta atau pembedaan kela...

TIPE-TIPE LARVA SERANGGA

Telah banyak diketahui bahwa serangga memiliki keaneka-ragaman jenis dan jumlah yang berlimpah. Diyakini, hingga saat ini junlah serangga yang berhasil teridentfikasi masih sekitar 1 juta dari 5,5 juta spesies. Sementara itu, dari segi kepadatan, populasi serangga hingga sat ini ada sebanyak 10 Quitillion atau 10 pangkat 19. Dari sejuta itu, serangga-serangga yang berperan sebagai penggangu tanaman (hama), perusak pasca panen, vektor penyakit dan hama urban, hanya sekitar 3 ribu spesies saja. (Dr Tjandara, dalam Seminar Perhimpunan Entomologi Kesehatan Indonesia , November 2020). Tak hanya itu, serangga juga memiliki variasi bentuk tubuh yang bermacam-macam. Di dalam postingan kali ini, saya akan paparkan bentuk-bentuk tubuh larva serangga. Menurut   NC STATE Agriculture and Life Science   dan Thought.co setidaknya ada 5 tipe larva. Artikel ini disusun untuk berbagi dan sebagai catatan penulis yang saat ini sedang belajar mengenai entomologi di Institut Pertanian Bogor (...

Jenis Ulat yang Potensial menjadi HAMA Penting bagi Tanaman Porang dan Tanaman Suweg

Saat ini tanaman porang tengah menjadi primadona bagi banyak orang. Terlebih setelah media massa baik cetak, elektronik sampai dengan media sosial semacam youtube beramai-ramai membahas cerita sukses petani-petani yang telah membudi-dayakan tanaman ini. Tanaman Porang dan Tanaman Suweg memiliki ciri-ciri fisik yang nyaris sama satu sama lain. Tetapi secara nyata dapat dikenali dari kemunculan umbi katak (bulbil). Tanaman Suweg tidak memiliki ciri kemunculan umbi daun ini, sedangkan Tanaman Porang memilikinya. Selain itu,  ciri pembeda lain yang bisa dilihat adalah warna umbi dan bentuk daun.  Berikut ini visualisasi perbedaan warna umbi tanaman Suweg, Porang, Iles-iles dan Walur menurut akun Instagram Porang_Jaya. Gambar 2. Perbedaan Warna Umbi Suweg, Porang, Iles-iles dan Walur.  Ciri-ciri yang sangat mirip ini dapat dimaklumi mengingat antara Porang dan Suweg merupakan tanaman yang masih dalam satu marga (genus), yaitu Amorphophallus.  Di seluruh dunia marga Amorph...

Janjang Kosong: Sumber Bahan Organik Utama Tanaman Kelapa Sawit

Salah satu sumber bahan organik yang tersedia melimpah dalam budidaya perkebunan kelapa sawit adalah Janjang Kosong atau sering dikenal dengan singkatan Jankos . Janjang kosong merupakan istilah tandan buah yang sudah tidak berisi buah kelapa sawit lagi. Setelah minyak yang terkandung di dalam mesocarp diperas dan kernel di dalam cangkang dipisahkan, tandan buah tadi menjadi ampas (bahan organik).  Produksi JJK biasanya berkisar antara 22-23% dari berat Tandan Buah Segar (TBS). Tumpukan Janjang Kosong yang Siap Diaplikasikan Janjangan kosong   diketahui mengandung sejumlah unsur hara esensial bagi tanaman seperti  Nitrogen (N), Posphor (P) dan terutama Kalium (K) .  Jika dikonversikan, setiap s atu ton   JJK mengandung unsur hara yang setara dengan: 6,95 kilogram Urea 2,57 kilogram CIRP 19,3 kilogram MOP 4,4 kilogram Kisserite  Sebagai bahan organik, JJK   melapuk   relatif   lambat, yaitu sekitar rentang waktu 8-9 bulan....